LAYANAN KONSELING/PENGGEMBALAAN
- Bimbingan Spiritual.
Bimbingan spiritual dalam bentuk ibadah meliputi:
• Ibadah mahasiswa setiap pagi pada hari Senin, Rabu dan Jumat pada pukul 07.15-08.00 wib.
• Ibadah mahasiswa, dosen dan staf dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis pada pukul 11.15-12.10.
• Hari doa dan puasa dilaksanakan rutin setiap awal bulan.
• Renungan pribadi dilaksanakan sesuai dengan jadwal harian asrama.
• Persekutuan kamar dilaksanakan setiap hati di kamar masing-masing. (Kecuali pada hari Sabtu dilakukan bersama di Asrama Putra dan asrama Putri). Hari Minggu setiap hari Minggu setiap mahasiswa/i melakukan saat teduh pribadi.
• Persekutuan asrama putra dan putri dilaksanakan setiap hari sabtu pukul 05.00 sampai selesai.
• Mentoring dilaksanakan setiap hari Selasa, Minggu ke-2 dan ke-4 pukul 19.30 sampai selesai (berselang-seling dengan kegiatan persekutuan unit dan persekutuan tingkat).
• Persekutuan Keluarga Besar STTS dilaksanakan setiap hari Sabtu, Minggu Terakhir, pukul 05.00 sampai selesai. - Persekutuan Unit.
Bidang kemahasiswaan menunjuk setiap keluarga dosen yang tinggal di lingkungan kampus STTS (disebut sebagai Bapak dan Ibu unit). Setiap unit tersebut terdiri dari 8-11 orang mahasiswa dari berbagai semester.
• Dilaksanakan setiap satu bulan sekali – pada hari Selasa malam pukul 19.30-21.30 WIB. Di rumah bapak/ibu unit masing-masing dan diakhiri dengan kebersamaan (perjamuan kasih). Dalam persekutuan unit ini diisi dengan pujian, pendalaman Alkitab, doa bersama, serta bimbingan Akademis dan arahan dari Bapak dan Ibu unit.
• Jika ada mahasiswa anggota unit sedang bermasalah, maka Bapak dan Ibu Unit memiliki tanggung jawab untuk menegur, menasehati dan membimbing. - Persekutuan Tingkat (Keakraban).
Setiap tingkat/kelas memiliki dosen pendamping yang ditunjuk oleh rapat dosen dan bidang akademik. Setiap dosen yang disebut sebagai dosen pendamping tingkat memiliki tanggung jawab untuk memberikan nasehat dan pertimbangan atas setiap kegiatan dalam pertemuan tingkat/kelas. Dilaksanakan setiap hari Selasa (satu bulan sekali), pukul 19.30 – 21.30 WIB, sehingga satu semester efektifnya pertemuan ini sekitar 4 kali pertemuan. - Konseling/penggembalaan pribadi.
Pada prinsipnya setiap dosen STTS memiliki tanggung jawab untuk membina mahasiswa melalui konseling/penggembalaan. Namun secara bakunya tahap-tahap yang bisa dilewati dalam konseling/penggembalaan adalah melalui Bapak dan Ibu Asrama, Bapak dan Ibu unit, Waket III: Bidang Kemahasiswaan. Selain itu, konseling dapat dilakukan secara insidentil dan setiap mahasiswa dapat memilih dosen yang ia nilai lebih dipercaya untuk dapat membantunya mengatasi permasalahan.
LAYANAN PENGEMBANGAN MINAT DAN BAKAT
- Kerja Praktis.
Kegiatan ini merupakan pembentukan identitas mahasiswa teologi yang bertanggung jawab dan berkepribadian sehat. Mahasiswa dilatih untuk bekerja, misalnya bercocok tanam, membersihkan rumput di linggkungan STT Sriwiwaja, dan lain-lain.
- Paduan Suara.
Latihan paduan suara serta berlatih bernyanyi dengan membaca notasi dalam kidung jemaat mengingat konteks jemaat Sumatera Selatan umumnya berada di daerah-daerah sehingga diupayakan melengkapi kemampuan bernyanyi dan membaca notasi.
- Latihan Penggunaan Alat Musik.
STTS menyediakan perlengkapan musik seperti drum, keyboard, gitar, bass yang terletak di gedung serbaguna. Setiap mahasiswa dapat menggunakan peralatan musik tersebut dengan bebas tetapi dituntut untuk bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan aturan-aturan yang diterapkan. Gitar dapat dibawa ke asrama masing-masing sehingga dapat memanfaatkan waktu senggang untuk belajar musik.
- Panggung Boneka.
STTS mempersiapkan mahasiswa-mahasiswa yang mempunyai potensi terhadap pengajaran Sekolah Minggu dalam bentuk panggung boneka. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan gereja yang merindukan pelayanan anak lebih menarik, menyenangkan dan efektif.
- Olah Raga.
Sarana olah raga telah disediakan oleh STTS, misalnya lapangan sepak bola, volly, tenis meja, di mana diharapkan dapat tampil dalam turnamen atau pertandingan persahabatan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menjaga kebugaran mahasiswa.
- Pertanian/peternakan.
STTS mendorong dan memberi kebebasan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk berkreasi secara individu dan tim dengan memanfaatkan lahan yang ada di kampus STTS, baik untuk pertanian dan juga peternakan. Misalnya menanam sayur mayur, ternak ayam dan memelihara ikan.
- Kerajinan tangan.
STTS memberikan kesempatan menambah pengetahuan dalam hal kerajinan tangan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam pelayanan. Kerajinan tangan ini berbahan dasar alami, dapat berupa pembuatan sabun mandi, sabun cuci alami, menjahit, mewarnai kain dari pewarna alami (kulit Manggis dan Temulawak), pembuatan spons cuci piring dan lain-lain.
- Program pengembangan minat dan bakat lainnya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan STTS.
LAYANAN PENGEMBANGAN SOFT SKILL
- Pelatihan hidup bersama dalam asrama.
Dalam visi STTS, metode asrama merupakan salah satu bentuk pembinaan soft skills. Pembinaan dalam asrama merupakan sisi lain dari kecerdasan intelektual, yaitu pembinaan kerohanian. Dalam kehidupan berasarama mahasiswa dibina secara spiritual dan kepribadian.
- Pelatihan sebagai Guru Sekolah Minggu.
Sejalan dengan usaha pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan di dalam gereja, STTS memberikan beragam bentuk pelatihan (saat ini: masih dikhususkan kepada Guru Sekolah Minggu) yang dilakukan bersama: Dosen dan Mahasiswa. Pelatihan ini membimbing mahasiswa pada kecerdasan intrapersonal, interpersonal dan kompetensi dalam kreatifitas mengajar sekolah minggu di gereja.
- Pelatihan Penginjilan (Evangelism explosion).
Salah satu peningkatan spiritualitas mahasiswa yang harus diwujudkan adalah penginjilan. STTS menjalin kerja sama dengan Evangelism Explosion dalam melakukan tugas penginjilan sesuai dengan amanat Tuhan Yesus. Pelatihan ini cukup menolong mahasiswa merealisasikan misi Allah dalam kehidupan mengajar dan mendidik di lembaga-lembaga pendidikan dan dalam kegiatan bermasyarakat.
- Pelatihan tanggung jawab (Kerja praktis).
Kegiatan ini merupakan pembentukan identitas mahasiswa Teologi dan PAK yang bertanggung jawab, dan berkepribadian sehat.
- Latihan Spiritualitas.
STTS melakukan latihan spiritulitas dalam bentuk doa dan puasa, ibadah unit, ibadah persekutuan asrama, ibadah rutin setiap hari Kamis, dan ibadah pribadi. Hal ini mengajar mahasiswa untuk berkualitas dalam iman dan spiritualitas yang sehat dan dinamis dalam pelayanan dan pengajaran.
- Latihan hidup bersama dan bekerja sama.
Keluarga besar STTS yang tinggal di kompleks kampus adalah seluruh dosen tetap dan mahasiswa/i. Hal ini memungkinkan seluruh komunitas STTS belajar hidup bersama dan bekerja sama demi terwujudnya empat pilar pembelajaran, yaitu to live together, to do, to know dan to be sebagai pembentukan karakter seperti Kristus.
- Latihan Melayani.
Latihan Melayani (di lingkungan kampus dan gereja-gereja – Pelayanan week end, praktek 2 bulan, praktek 1 tahun). Sejalan dengan prodi STTS yaitu Teologi dan PAK, salah satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dan seorang pendidik adalah kemampuan melayani dan mendidik, baik di dalam gereja maupun lembaga pendidikan, dalam beragam bentuk. Setiap mahasiswa dilatih melayani dan mengajar dengan beragam kegiatan kerohanian di dalam kampus (dimulai dari tingkat 2).
- Pelatihan Kepemimpinan (di kamar dan asrama).
Asrama Putra dan Putri merupakan wadah tepat untuk belajar tentang kepemimpinan. STTS memberi kesempatan bagi setiap mahasiswa yang berprestasi untuk terpilih sebagai ketua dan wakil ketua Asrama. Sementara itu, setiap mahasiswa senior yang ditempatkan di kamar masing-masing, secara otomatis, terpilih sebagai pemimpin/bapak kamar yang mampu membimbing, mengarahkan dan mengajar adik kelasnya untuk tekun belajar, taat dan disiplin pada setiap peraturan yang berlaku.
- Pengembangan soft skill lainnya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan STTS.
LAYANAN KESEHATAN
STT Sriwijaya ikut serta dalam memerhatikan dan memberikan pelayanan kesehatan kepada mahasiswa.
- Melakukan pengecekan rutin terhadap kesehatan mahasiswa yang dikoordinir oleh Bapak/Ibu Asrama dan Waket III.
- Mensosialisasikan pola hidup sehat kepada mahasiswa.
- P3K asrama. Setiap asrama diberikan obat-obatan yang dapat digunakan setiap mahasiswa.
- Terapi. Pengobatan dengan terapi tusuk jarum di telinga yang dilakukan salah seorang dosen tidak tetap. Banyak mahasiswa dan dosen yang berminat untuk terapi ini karena terapi ini bermanfaat sebagai bentuk terapi pencegahan dan pengobatan.
- Pengobatan setempat termasuk pengobatan tradisional. Dengan lahan yang luas STTS memiliki tanaman obat-obatan seperti temulawak yang berkhasiat. Diingatkan untuk sadar secara individual.
- Puskesmas/rujuk RSK Charitas. Mahasiswa yang harus berobat biasanya dikirim ke Puskesmas terdekat, namun jika puskesmas tidak mampu lagi maka mahasiswa akan dikirim ke rumah sakit swasta di kota Palembang. Pembiayaan diberikan bantuan pinjaman oleh STTS yang kemudian mahasiswa diberikan tanggung jawab mengembalikan.
- Memberikan bantuan kepada mahasiswa yang opname sebesar Rp.500.000/opname yang diambil dari Uang Kesehatan.
LAYANAN BEASISWA
- Mahasiswa yang mendapat beasiswa adalah mahasiswa yang sudah mendapat rekomendasi dari WAKET I, WAKET II, dan WAKET III yang akan diputuskan dalam rapat Senat Dosen. Adapun syarat-syarat penerimaan beasiswa tersebut sebagai berikut:
- Mahasiswa yang berprestasi (kecuali bagi mahasiswa yang sudah mendapat donatur secara pribadi).
- Memiliki sikap atau perilaku yang baik.
- Berasal dari keluarga yang kurang atau tidak mampu.
- Beasiswa yang diterima oleh mahasiswa tersebut mencakup SPP, uang makan, uang asrama dan uang saku.
- Berkenaan dengan ketentuan no.2, maka pembayaran biaya studi yang lain menjadi tanggung jawab mahasiswa yang bersangkutan, yakni: uang perpustakaan, uang kesehatan, uang jaket almamater, registrasi mahasiswa baru, registrasi ulang dan yang lain jika masih diperlukan.
- Bagi mahasiswa yang diskorsing selama satu tahun dan atau tidak naik kelas, maka secara otomatis beasiswa akan berhenti sampai waktu yang tidak ditentukan. Satu semester setelah selesai menjalani skorsing mahasiswa yang bersangkutan dapat mengajukan beasiswa kembali.
- Bagi mahasiswa yang tidak atau belum mendapat donatur dan tidak mampu membayar atau melunasi biaya studi oleh karena ketidakmampuan keluarga maka mahasiswa yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan bekerja untuk pengembangan STTS.